Tugas 3
Physical
Layer
Adalah lapisan pertama dalam model referensi
jaringan OSI (lapisan ini merupakan lapisan terendah) dari tujuh lapisan
lainnya. Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk meletakkan
bit-bit data di atas media jaringan (kabel, radio, atau cahaya). Selain itu,
lapisan ini juga mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik, modulasi,
sinkronisasi antar bit, pengaktifan koneksi dan pemutusannya, dan beberapa
karakteristik kelistrikan untuk media transmisi (seperti halnya kabel UTP/STP,
kabel koaksial, atau kabel fiber-optic). Protokol-protokol pada level PHY
mencakup IEEE 802.3, RS-232C, dan X.21. Repeater, transceiver, kartu
jaringan/network interface card (NIC), dan pengabelan beroperasi di dalam
lapisan ini.
ADSL
(Asymmetric Digital Subscriber Line)
ADSL atau Asymmetric Digital Subscriber Line adalah
salah satu bentuk dari teknologi DSL. Ciri khas ADSL adalah sifatnya yang
asimetrik, yaitu bahwa data ditransferkan dalam kecepatan yang berbeda dari
satu sisi ke sisi yang lain.
ADSL sendiri merupakan salah satu dari beberapa
jenis DSL, disamping SDSL, GHDSL, IDSL, VDSL, dan HDSL. DSL merupakan teknologi
akses Internet menggunakan kabel tembaga, sering disebut juga sebagai teknologi
suntikan atau injection technology yang membantu kabel telepon biasa dalam
menghantarkan data dalam jumlah besar. DSL sendiri dapat tersedia berkat adanya
sebuah perangkat yang disebut DSLAM (DSL Acces Multiplexter). Untuk mencapai
tingkat kecepatan yang tinggi, DSL menggunakan sinyal frekuensi hingga 1 MHz.
Lain halnya untuk ADSL, sinyal frekuensi yang dipakai hanya berkisar antara 20
KHz sampai 1 MHz. Sementara untuk penggunaan ADSL di Indonesia dengan program
Telkom Speedy, kecepatan yang ditawarkan berkisar antara 1024 kbps untuk
downstream dan 128 kbps untuk upstream. Kecepatan downstream inilah yang
menjadikan ADSL lebih cocok untuk kalangan rumah tangga. Karena pada kalangan
rumah tangga umumnya lebih banyak kegiatan menerima, dibandingkan kegiatan
mengirim. Seperti mendownload data, gambar, musik, ataupun video.
Cara
Kerja ADSL
Proses “dial – up connection“ mendasari kinerja
ADSL. Ketika ada permintaan dari user atau pelanggan, maka modem ADSL di sisi
sentral akan langsung memprosesnya dengan cara memisahkan antara informasi
data, suara atau multimedia yang dilakukan oleh splitter. Berbeda halnya dengan
jaringan fixed telephone yang menggunakan proses “call set-up“ yang harus
melalui proses dial tone terlebih dahulu.
Selanjutnya informasi tersebut akan dilewatkan melalui MDF-RK-DP hingga KTB, kemudian di sisi pelanggan informasi data tersebut masuk ke splitter lagi, jika informasinya berupa akses internet (data) maka akan dimasukkan ke modem ADSL sisi pelanggan diteruskan ke PC user, jika berupa suara dari splitter langsung ke telepon, jika yang diminta video dari splitter masuk ke modem ADSL lalu masuk ke Set Top Box (STB) baru ke layar TV.
Selanjutnya informasi tersebut akan dilewatkan melalui MDF-RK-DP hingga KTB, kemudian di sisi pelanggan informasi data tersebut masuk ke splitter lagi, jika informasinya berupa akses internet (data) maka akan dimasukkan ke modem ADSL sisi pelanggan diteruskan ke PC user, jika berupa suara dari splitter langsung ke telepon, jika yang diminta video dari splitter masuk ke modem ADSL lalu masuk ke Set Top Box (STB) baru ke layar TV.
SDSL
(Symmetric Digital Subscriber Line)
SDSL, Symmetric Digital Subscriber Line adalah
layanan akses Internet kecepatan tinggi dengan pencocokan upstream dan
downstream kecepatan data. Artinya, data dapat dikirim ke Internet dari mesin
klien atau diterima dari Internet dengan ketersediaan bandwidth yang sama di
kedua arah. Dari fitur ini kita bisa tahu bahwa layanan ini sangat baik dari
segi kecepatan.
Biasanya, layanan DSL adalah asimetris (ADSL),
dengan sebagian besar bandwidth yang disediakan untuk menerima data, tidak
mengirimnya. Layanan SDSL biasanya digunakan oleh perusahaan dengan kehadiran
kebutuhan Web, VPN, extranet atau intranet. Dalam kasus ini client server
mungkin diperlukan untuk meng-upload sejumlah besar data ke Internet secara
teratur. ADSL akan lambat dan tidak memadai untuk tujuan ini, karena bandwidth
yang tersedia untuk upload biasanya kurang dari 1 megabit per detik (mbps).
Bandwidth yang SDSL bisa setinggi 7 mbps di kedua arah.
Sebuah penawaran penyedia layanan SDSL menawarkan nilai yang berbeda untuk berbagai harga. Semakin cepat laju data, semakin mahal harga layanannya. Biasanya, kontrak jangka panjang yang diperlukan untuk layanan SDSL terlepas dari kelas yang dipilih.
SDSL menggunakan frekuensi digital dalam perjalanan lintas telepon untuk mengirim dan menerima data. Bila menggunakan saluran telepon untuk SDSL, line telepon dan faks harus dihentikan. Oleh karena itu line khusus, atau tambahan diperlukan untuk layanan SDSL. Ini berbeda dari ADSL, yang “menyisakan ruang” untuk kedua peralatan telepon analog standar dan sinyal digital, sehingga seseorang dapat berbicara di telepon atau menggunakan mesin fax saat online.
Layanan SDSL adalah layanan “always on”, yang berarti bahwa komputer ini aktif terhubung ke Internet. Jika komputer aktif, koneksi internet akan terus aktif. SDSL memerlukan layanan modem SDSL, biasanya diberikan oleh penyedia layanan Internet. Modem SDSL kemungkinan akan membutuhkan same-vendor peralatan di LAN, DSL atau chipset.
Sebuah penawaran penyedia layanan SDSL menawarkan nilai yang berbeda untuk berbagai harga. Semakin cepat laju data, semakin mahal harga layanannya. Biasanya, kontrak jangka panjang yang diperlukan untuk layanan SDSL terlepas dari kelas yang dipilih.
SDSL menggunakan frekuensi digital dalam perjalanan lintas telepon untuk mengirim dan menerima data. Bila menggunakan saluran telepon untuk SDSL, line telepon dan faks harus dihentikan. Oleh karena itu line khusus, atau tambahan diperlukan untuk layanan SDSL. Ini berbeda dari ADSL, yang “menyisakan ruang” untuk kedua peralatan telepon analog standar dan sinyal digital, sehingga seseorang dapat berbicara di telepon atau menggunakan mesin fax saat online.
Layanan SDSL adalah layanan “always on”, yang berarti bahwa komputer ini aktif terhubung ke Internet. Jika komputer aktif, koneksi internet akan terus aktif. SDSL memerlukan layanan modem SDSL, biasanya diberikan oleh penyedia layanan Internet. Modem SDSL kemungkinan akan membutuhkan same-vendor peralatan di LAN, DSL atau chipset.
Selain bisnis, SDSL juga dapat melayani individu
yang membutuhkan kecepatan upload tinggi. Berbagi jaringan komputer misalnya,
telah menjadi sangat populer, dan dengan itu kebutuhan untuk program upload dan
file – file sering sangat besar. SDSL adalah pilihan yang baik untuk berbagi
jaringan kelas berat, selama pengguna memiliki saluran telepon lain untuk
mendedikasikan ke layanan tersebut atau memilih untuk menghentikan layanan
telepon saat online.SDSL tidak tersedia di semua area dan kecepatan mungkin
bervariasi tergantung pada jarak fisik Anda dari hub lokal. SDSL juga lebih
mahal daripada ADSL, tapi juga mempunyai beda bagi mereka yang menuntut kebutuhan
prima.
Cara
Kerja SDSL
SDSL menggunakan frekuensi digital dalam perjalanan
lintas telepon untuk mengirim dan menerima data. Bila menggunakan saluran
telepon untuk SDSL, line telepon dan faks harus dihentikan. Oleh karena itu
line khusus, atau tambahan diperlukan untuk layanan SDSL. Ini berbeda dari
ADSL, yang “menyisakan ruang” untuk kedua peralatan telepon analog standar dan
sinyal digital, sehingga seseorang dapat berbicara di telepon atau menggunakan
mesin fax saat online.
WiFi
(Wireless Fidelity)
Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity,
yang memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan
Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada
spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b,
seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru
tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh
hingga kecepatan transfernya
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.
Cara
Kerja WiFi
Untuk menghubungkan sebuah computer yang satu dengan
yang lain, maka diperlukan adanya Jaringan Wireless. Menurut sebuah buku yang bersangkutan,
supaya komputer-komputer yang berada dalam wilayah Jaringan Wireless bisa
sukses dalam mengirim dan menerima data, dari dan ke sesamanya, maka ada tiga
komponen dibutuhkan, yaitu:
Sinyal Radio (Radio Signal).
Format Data (Data Format).
Struktur Jaringan atau Network (Network Structure).
Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri
sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Kita mengenal adanya 7 Model
Lapisan OSI (Open System Connection), yaitu:
Physical Layer (Lapisan Fisik)
Data-Link Layer (Lapisan Keterkaitan Data)
Network Layer (Lapisan Jaringan)
Transport Layer (Lapisan Transport)
Session Layer (Lapisan Sesi)
Presentation Layer (Lapisan Presentasi)
Application Layer (Lapisan Aplikasi)
Masing-masing dari ketiga komponen yang telah disebutkan
di atas berada dalam lapisan yang berbeda-beda. Mereka bekerja dan mengontrol
lapisan yang berbeda. Sebagai contoh:
Sinyal Radio (komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.
Lebih jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja modem dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.
Sinyal Radio (komponen pertama), bekerja pada physical layer, atau lapisan fisik. Lalu Format Data atau Data Format mengendalikan beberapa lapisan diatasnya. Dan struktur jaringan berfungsi sebagai alat untuk mengirim dan menerima sinyal radio.
Lebih jelasnya, cara kerja wireless LAN dapat diumpakan seperti cara kerja modem dalam mengirim dan menerima data, ke dan dari internet. Saat akan mengirim data, peralatan-peralatan Wireless tadi akan berfungsi sebagai alat yang mengubah data digital menjadi sinyal radio. Lalu saat menerima, peralatan tadi berfungsi sebagai alat yang mengubah sinyal radio menjadi data digital yang bisa dimengerti dan diproses oleh komputer.
Hotspot
Hotspot adalah lokasi dimana user dapat mengakses
melalui mobile computer (seperti laptop atau PDA) tanpa mengguakan koneksi
kabel dengan tujuan suatu jarigan seperti internet. Jaringan nirkabel
menggunakan radio frekuensi untuk melakukan komunikasi antara perangkat
komputer dengan akses point dimana pada dasarnya berupa penerima dua arah yang
bekerja pada frekuensi 2.4 GHz (802.11b, 802.11g) dan 5.4 GHz (802.11a)
Pada umumnya peralatan wifi hotspot menggunakan standarisasi IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g dengan menggunakan beberapa level keamanan seperti WEP dan/atau WPA. Perangkat laptop sudah banyak yang dilengkapi dengan adapter IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g. Akan tetapi dapat juga digunakan peralatan wireless dalam bentuk PCMCIA atau USB.
Pada umumnya peralatan wifi hotspot menggunakan standarisasi IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g dengan menggunakan beberapa level keamanan seperti WEP dan/atau WPA. Perangkat laptop sudah banyak yang dilengkapi dengan adapter IEEE 802.11b atau IEEE 802.11g. Akan tetapi dapat juga digunakan peralatan wireless dalam bentuk PCMCIA atau USB.
Cara
Kerja Hotspot
Pada suatu lokasi yang telah ditentukan dipasang
sebuah perangkat Wi-Fi Access Point. Perangkat tersebut memancarkan
gelombang radio yang akan ditangkap oleh laptop atau personal digital assistant
(PDA) milik pengguna yang telah dilengkapi teknologi Wi-Fi. Apabila
pengguna membuka browser internetnya dalam kawasan hot spot, maka akan muncul
halaman utama hot spot penyedia layanan. Kemudian pengguna harus memasukkan
username dan login password-nya. Setelah proses verifikasi selesai, pengguna
terhubung ke dunia maya.
Apa yang harus dilakukan pertama kali saast koneksi
internet terganggu jika menggunakan WiFi?
1. Pastikan penerima wifi dalam perangkat yang
digunakan dalam posisi ON dan berada di area Hotspot.
2. Lakukan pencarian sinyal wifi dengan perangkat yang digunakan.
3. Setelah didapat sinyal wifi yang ingin digunakan, lakukan koneksi dan jika terdapat password masukkan password yang benar.
4. Jika masih belum terhubung, atur obtain ip address pada pilihan auto.
2. Lakukan pencarian sinyal wifi dengan perangkat yang digunakan.
3. Setelah didapat sinyal wifi yang ingin digunakan, lakukan koneksi dan jika terdapat password masukkan password yang benar.
4. Jika masih belum terhubung, atur obtain ip address pada pilihan auto.
5. Jika masih belum terhubung, atur obtain ip adress
pada pilihan manual dengan memasukkan kode ip adress sesuai dengan kode
ip hotspot.
Sumber :
http://www.apriwibowosas.blogspot.com/2015/05/tugas-3-physical-osi-layers.html?m=1
http://fikrytrynugroho.blogspot.com/2015/05/physical-layer-adalah-lapisan-pertama_26.html